Seeing

Minggu, 19 Oktober 2014

Hingga Akhir

Teng..teng... Ujian akhir semester hari ke 5 akan berlangsung tapi belum ada 80% yang dapat ku kusai. Hari terakhir bersama teman-teman tingkat awal dan mungkin sekelas dengan dia.
"Lian, sudah baca kitab tebal hari ini?" sapa seorang teman padaku.
"OMG..hello..bagaimana aku bisa memahaminya dalam waktu 2 hari? baca pun belum tentu bisa ku selesaikan," mengingat apa yang terjadi dua hari ini antara aku dengan kitab itu.
"Semangat hari terakhir ujiann..," "kau juga" jawabku dan kami menuju ruang ujian masing-masing. Meski kami satu kelas tapi ujian kita tidak sekelas karna dibagi dua ruang.
Aku ikut berkumpul bersama teman-teman yang lain. "ini hari terakhir kami satu kelas, biasanya kita akan berada di kelas yang berbeda, tapi untuk ujian ini aku sekelas dengan dia," itu yang termuat dipikiranku. Tiga menit berlalu orang itu datang dan tepatnya kenapa duduk dengan radius tidak jauh dari ku. Suhu tubuh meningkat tiba-tiba bahkan sampai terasa diluar sangat panas. Walau aku tetap fokus pada lembaran yang kubaca dan tidak melihat ke arahnya tetap saja suhu tubuh ku tidak kembali normal. Tidak ada yang berkutik. Pintu ruang kelas terbuka dan pertanda kita disuruh masuk dan ujian akan benar-benar dimulai. Aku mengambil tempat ku paling belakang urutan ke dua dan tidak disangkanyaa dia duduk dibelakangku. "ohh..apa-apaan ini?"
"Semoga sukses untuk hari terakhir.." dia mengatakannya saat melewatiku. Kupikir dia mengatakannya pada ku dan mungkin memang benar.
"Ku tunggu di depan gedung kuliah.." pesan yang kuterima dari temanku.
"Lian..jangan lupa datang malam ini ya," Ani mengingatkan padaku.
"Ada acara apa emang nanti malam?" kurasa aku lupa sesuatu.
"Kita kumpul-kumpul, merayakan hari terakhir di tingkat pertama..."
"Dan semua orang pasti datang?"
"Pasti dan itu harus, kita mungkin tidak akan bisa bertemu lagi nantinya," katanya.
Baiklah masih ada malam nanti untuk melihatnya sebelum kita benar-benar pergi sendiri-sendiri. Siang.....sore...kenapa lama sekali hari ini berlalu, aku menanti datangnya malam. Siang, sore cepatlah berlalu..tapi jika malam datang pelankan waktu_jangan cepat berlalu_. Kita pergi ke tempat makan lalu bersenang-senang, tapi rasanya aku semakin sedih saat ada dia disini. Akan semakin sulit melepasnya nanti. Tidak ada sesuatu yang pantas untuk dibicarakan bahkan jika aku berputar-putar mencari topik pembicaraan dan mungkin lebih baik untuk diam. Penyampaian kata-kata perpisahan sebelum kita mengakhiri malam ini.
"cuapcuapcuapcaaapcapcap...," oke selanjutnya giliran Ahzi.
"...semoga kita tetap menjaga hubungan dengan baik dan aku berharap untuk seseorang di antara teman-teman sekelas tidak melupakanku walau nanti kita tidak sekelas lagi. Aku harap kita selalu ada waktu untuk berkumpul seperti ini dan aku harap kau selalu datang.. aku menyukai kalian semua dan lebih menyukai dirinya. Terimakasih karena aku telah kenal dengan kalian.." kalimat yang diucapnya dan membuat semua orang dikelas kita gaduh dan menduga-duga siapa yang dia maksud itu. Aku salah satu orang yang sangaaat penasaran dan sangat kecewa mendengarnya karena ternyata dia telah menyukai seseorang diantara kami.
Giliranku menyampaikan pidato_aku bahkan tidak tau apa yang harus ku katakan karna semua yang kupikirkan hanya satu "siapa yang dimaksudnya?"
"Aku senang telah mengenal kalian,, selamat jalan menuju bus kalian masing-masing yang akan mengantarkan kalian semua semoga kita tidak akan saling melupakan..." akhirnya aku bicara.
Malam berlalu begitu saja,, kita pulang. Saat diperjalanan aku merasa seseorang mengikuti langkahku dari belakang dan aku merasa ada yang memperhatikanku. Memang di belakang temen-temen sekelas. Tapi aku merasa aneh, saat aku menoleh ternyata Ahzi yang ku curigai. Aneh pikirku kenapa dia menatap ku seperti itu saat aku menoleh. Sempat semenit kita saling bertatapan dan diam....(bersambung)

Aku ingat bahkan hampir semua dapat aku ingat masa itu saat ini..tapi tentang sesuatu yang kusembunyikan itu aku tidak benar-benar ingat seluruhnya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar